Dalam
upaya mengembalikan predikat sebagai Provinsi Cendana, Pemerintah Provinsi NTT
menggalakan penanaman Cendana (Santallum
album) di sekolah-sekolah. Gerakan ini dikemas dalam program Gerakan
Cendana Pelajar (GCP). Demikian disampaikan bapak Frans Lebu Raya, Gubernur NTT
dalam sambutannya pada acara pencanangan Gerakan Cendana Pelajar di SMPK. St.
Antonius, di Ndona-Kabupaten Ende, 02 Juni 2017.
Lebih
lanjut dikatakan bahwa Cendana merupakan tanaman khas NTT yang cukup terkenal
di masa dulu. Jika dahulu provinsi NTT merupakan daerah penghasil kayu Cendana,
kini produksinya menurun sejalan dengan ekploitasi tanaman Cendana di berbagai
wilayah provinsi ini.
Hal lain yang menyebabkan penurunan produksi Cendana di
NTT adalah rendahnya minat menanam Cendana oleh masyarakat. Ini disebabkan karena
klaim dari Pemerintah bahwa tanaman Cendana adalah milik pemerintah walaupun
tumbuh di lahan milik masyarakat. Pada waktu itu pohon Cendana dilarang untuk
ditebang oleh masyarakat di lahan milik sekalipun. Di masa pemerintahan
Presiden Jokowi ini, berbagai peraturan yang membatasai masyarakat untuk
berusaha dihilangkan dan dilakukan perubahan-perbahan. Salah satunya dengan
mengubah perda NTT terkait pengembangan dan pemanfaatan tanaman Cendana ini.
Dalam penyesuaian perda ini dipersilahkan masyarakat menanam Cendana di lahan
miliknya sebagai milik pribadinya. Pemerintah tidak akan mengklaim sepanjang benar-benar
ditanam di lahan milik pribadi. Demikian pula dalam memanfaatkan kayu Cendana
yang ditanam di lahan milik pribadi.
Pada
kesempatan sebelumnya, Kabid Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Dinas Kehutanan
Provinsi NTT menyampaikan laporannya, terkait kegiatan GCP tersebut. Dilaporkan
bahwa, GCP ini merupakan pengembangan dari program sebelumnya yakni Gerakan Cendana
Keluarga (GCK) yang telah mulai dilaksanakan beberapa tahun yang lalu.
Jika
pada GCK sasarannya adalah pada masyarakat umum, maka kini dicanangkan Gerakan
Cendana Pelajar dengan sasaran para Pelajar. Tujuannya agar para pelajar ikut
menanam dan memelihara tanaman Cendana di halaman sekolahnya, juga di lahan
keluarganya. Para pelajar diharapkan menjadi ujung tombak yang akan mempengaruhi
para orang tua, teman-teman dan lingkungannya untuk menanam Cendana di
lahan-lahan milik. Dengan penanaman di lahan sekolah, diharapkan kelak lahan
sekolah menjadi hijau dan asri, yang mendukung suasana belajar mengajar yang sehat
dan nyaman. Selain itu juga sebagai
proses pembelajaran bagi para pelajar dalam berinteraksi dengan alam
lingkungan.
Tidak
saja di SMPK. St. Antonius Ndona, semua sekolah baik SMP dan SMA menjadi
sasaran program GCP ini. GCP di sekolah ini diharapkan menjadi model untuk
diterapkan di sekolah-sekolah lainnya, baik di Kabupaten Ende maupun di seluruh
Provinsi NTT. Pemerintah Provinsi NTT melalui Dinas Kehutanan telah menyiapkan
anakan Cendana yang dapat diminta seluruh masyarakat untuk ditanam di lahan
miliknya.
Sambutan Gubernur NTT pada acara pencanangan Gerakan Cendana Pelajar di SMPK. St. Antonius Ndona-Ende |
Setelah
sambutan, bapak Gubernur NTT beserta rombongan berkenan menamam anakan Cendana
di sekitar halaman sekolah SMPK St. Antonius-Ndona. Berdasarkan laporan
panitia, tanaman Cendana yang ditanam pada kegiatan ini sejumlah 200 anakan,
ditanam di dalam halaman dan kebun sekolah. Mendampingi bapak Gubernur NTT,
juga hadir bapak Bupati Ende, Wakil Rohaniawan dari Keuskupan Agung Ende, Kadis Kehutanan Provinsi NTT, Para
pejabat teras lingkup pemerintah Provinsi NTT serta Pemerintah Kabupaten Ende.
Pencanangan
GCP ini dilaksananakan sebagai salah satu agenda kegiatan mengisi Bulan
Soekarno di Ende. Sehari sebelumnya, pada tanggal 1 Juni 2017 dilakukan upacara
memperingati Hari Lahir Pancasila, bertempat di Lapangan Pancasila-Ende.==
Sesi Penanaman anakan Cendana (Santallum album) oleh Gubenur NTT |
Penanaman anakan Cendana oleh Bupati Ende |
Sesi Foto bersama Gubernur, Bupati, dan semua peserta |
Bersama Guru dan Siswa SMPK. St. Antonius, Ndona (Ende) |
Bersama para Guru SMPK. St. Antonius-Ndona, staf KPH Ende, dan TN Kelimutu |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar