Air
adalah salah satu kebutuhan vital bagi manusia. Demikian pentingnya fungsi dan
kedudukannya, hingga di jaman modern ini, air menjadi salah satu produk yang
diperjual belikan. Namun tahukah anda bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi
saat ini berefek pada menurunnya kualitas air?
Sisi
lainnya, pertambahan pemukiman di daerah perkotaan menimbulkan permasalahan
semakin merosotnya luas daerah resapan air. Kondisi ini menimbulkan dampak
terjadinya banjir atau genangan air dimusim penghujan.
Berbagai
dampak yang bisa terjadi tersebut, tidak bisa didiamkan bagitu saja. Langkah-langkah
antisipasi harus dilakukan, baik Pemerintah maupun masyarakat perorangan. Usaha
perbaikan kualitas lingkungan ini bisa dimulai dari lingkungan rumah dimana
kita tinggal. Sangat tidak adil jika kita hanya mengharapkan sentuhan pemerintah
saja terhadap permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terjadi.
Dengan
sumberdana yang terbatas, Pemerintah tentu tidak dapat menjangkau segala sisi
kehidupan kita. Upaya-upaya swadaya dan swadana dari masyarakat perorangan
sangat dibutuhkan guna mencapai kualitas lingkungan hidup yang baik. Jika peran
swadaya dan swadana masyarakat bertumbuh dengan baik, peran Pemerintah hanyalah
memfasilitasi dari sisi teknisnya saja. Bukankah kualitas lingkungan hidup yang
baik akan turut mebentuk lingkungan yang sehat? Dan, lingkungan yang sehat akan
melahirkan insan manusia yang sehat pula?.
Lalu,
bagaimanakah peran kita dalam menyikapi sering terjadinya genangan air atau
banjir di musim Penghujan? Selain dengan tidak membuang sampah pada
saluran-saluran air, cara lain adalah dengan membangun SUMUR RESAPAN. Sumur
resapan merupakan sebuah sarana berupa sumur atau lubang pada permukaan tanah
yang dibuat untuk menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah dengan
baik.
Sumur
resapan ini memiliki banyak manfaat diantaranya, sebagai pengendali banjir,
melindungi serta memperbaiki kualitas air tanah, menekan laju erosi dan dalam
jangka waktu lama dapat memberi cadangan air tanah yang cukup. Secara
sederhana, prinsip kerja sebuah sumur resapan yaitu menyimpan (untuk sementara)
air hujan dalam lubang yang sengaja dibuat, selanjutnya air tampungan akan
masuk ke dalam tanah sebagai air resapan (infiltrasi). Air
resapan ini selanjutnya menjadi cadangan air tanah.
Persyaratan Pembuatan Sumur Resapan
Untuk membuat sumur resapan ada
beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan, diantaranya :
1.
Dibuat
pada lahan yang lulus air dan tahan longsor
2.
Harus
bebas dari pencemaran maupun kontaminasi limbah
3.
Air
yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan
4.
Untuk
daerah bersanitasi lingkungan buruk, yaitu daerah dengan kondisi sarana air
limbah, air hujan dan system pembuangan sampahnya tidak memenuhi persyaratan
sanitasi, sumur resapan hanya menampung air hujan dari atap yang disalurkan
melalui talang.
5.
Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi
Pemilihan Lokasi
Beberapa
faktor yang menjadi pertimbangan untuk memilih lokasi pembuatan sumur
resapan (menurut
Standar Nasional Indonesia tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air
Hujan untuk Lahan Pekarangan) adalah:
1. Keadaan muka air tanah
Untuk
mengetahu keadaan muka air tanah dapat ditentukan dengan cara mengukur
kedalaman permukaan air tanah terhadap permukaan tanah dari sumur di sekitarnya
pada musim hujan.
2. Permeabilitas tanah
Permeabilitas
tanah merupakan kemampuan tanah untuk dapat dilalui air. Permeabilitas tanah
yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan terbagi dalam tiga kelas,yaitu :
- permeabilitas tanah sedang
(jenis tanah berupa geluh/lanau, memiliki daya serap 2,0 – 6,5
cm/jam)
- permeabilitas tanah agak
cepat (jenis tanah berupa pasir halus, memiliki daya serap 6,5 –
12,5 cm/jam)
- permeabilitas tanah cepat
(jenis tanah berupa pasir kasar, memiliki daya serap 12,5 cm/jam)
Penempatan Sumur Resapan
Untuk
membuat memaksimalkan fungsi sumur resapan air hujan, kita perlu memperhatikan
keadaan lingkungan setempat. Misal jarak sumur resapan dengan jalan,
rumah, septic tank maupun sumur air minum. Jarak minimum sumur
resapan dengan dengan jalan kurang lebih 1,5 meter.
Jenis Sumur Resapan
Bagi
kita yang tinggal di daerah perkotaan, berkurangnya daerah resapan air karena
makin banyak permukaan tanah yang tertutup bangunan dan jalan berdampak pada
berkurangnya daya serap tanah terhadap air. Pembuatan sumur resapan di
lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu solusi mengurangi genangan
aliran air (run off) dan memperbaiki kualitas air tanah. Penerapan sumur
resapan pada lingkungan tempat tinggal (terutama di wilayah perkotaan) dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Sumur resapan individu
Sesuai
dengan namanya, semur resapan individu merupakan sumur resapan yang dibuat pada
masing-masing rumah tinggal. Dampak sumur resapan akan maksimal jika
masing-masing rumah ikut membuatnya. Peletakkan sumur resapan dapat
memanfaatkan lahan sisa maupun pekarangan yang ada. Langkah-langkah untuk
membuat sumur resapan individu ini yaitu :
- Memeriksa tinggi muka air
tanah, tinggi muka air tanah yang dipersyaratkan adalah >3 meter
- Memeriksa permeabilitas
tanah, permeabilitas tanah yang baik adalah lebih besar atau sama dengan 2
cm/jam
- Memperhatikan persyaratan
jarak
Jumlah sumur resapan pada sebuah lahan pekarangan ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas tanah serta luas bidang tadah dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
H = (D x I x A tadah – D x k x A sumur)/(A sumur + D x k x L)
dimana :
H
= Kedalaman sumur (m)
D
= Durasi hujan (jam)
A
sumur = Luas penampang sumur (m2)
L
= Keliling penampang sumur (m)
k
= Permeabilitas tanah (m/jam)
A
tadah = Luas tadah hujan (m2), berupa atap rumah dan
atau permukaan tanah yang diperkeras
I
= Intensitas hujan (m/jam)
Jenis
sumur resapan ini dibuat secara kolektif (bersama) dalam sebuah komunitas warga
masyarakat dengan skala besar dan membutuhkan lahan cukup luas. Sumur resapan
kolektif dapat berupa kolam resapan, sumur resapan dalam maupun resapan parit
berorak. Tidak jarang area sumur resapan kolektif bisa dijadikan tempat
rekreasi bersama di dalam sebuah kompleks perumahan.
Spesifikasi Pembuatan Sumur Resapan
Untuk
membuat sumur resapan yang baik ada beberapa hal teknis yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Penutup Sumur
Untuk
penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :
- Pelat beton bertulang
tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga
bagian kerikil (1pc : 2ps : 3kr)
- Pelat beton tidak
bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama, berbentuk
cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
- Ferocement (setebal 10 cm).
2. Dinding sumur bagian atas dan bawah
Pembuatan
dinding sumur dapat memanfaatkan buis beton. Dinding sumur bagian atas dapat
menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian
pasir (1pc : 4ps), diplester dan di aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi
sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10
cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat
menggunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm maupun
pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.
Perawatan
Untuk menjaga agar kondisi sumur resapan tetap berfungsi dengan baik maka perlu diadakan pemeriksaan secara periodik, setidaknya setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan itu meliputi :
- Aliran masuk
- Bak control
- Kondisi sumur resapan
====Selamat mencoba====